Pengantar Pembelajaran
Kurikulum 2013
Pembelajaran
Kurikulum 2013 adalah topik HOT belakangan ini. Pembelajaran
Kurikulum 2013 harus dilakukan seiring pemberlakuan Kurikulum 2013.
Pembelajaran kurikulum 2013 berlaku di semua tingkat pendidikan di negeri
tercinta ini. Mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga tingkat
SMA-SMK harus menerapkan pembelajaran Kurikulum 2013.
Kebijakan
pemberlakuan Kurikulum 2013 membawa konsekwensi yang harus ditindaklanjuti
oleh semua pemangku kepentingan pendidikan Indonesia. Semua pihak harus
memahami pembelajaran kurikulum 2013. Tanpa pemahaman yang baik orang
tidak akan dapat melaksanakan pembelajaran kurikulum 2013 sesuai harapan.
Generasi emas Indonesia yang didambakan hanya tinggal impian. Dengan memahami
pembelajaran kurikulum 2013 kita akan dapat melaksanakan dengan optimal Pembelajaran
Kurikulum 2013 .
pembelajaran
kurikulum 2013
Pembelajaran
kurikulum 2013, seperti disebutkan di dalam dokumen-dokumen kurikulum 2013
adalah pembelajaran berpusat pada siswa.
Istilah pembelajaran berpusat pada siswa sendiri yang merupakan salah satu ciri
pembelajaran kurikulum 2013 masih merupakan istilah ‘agak asing’. Itulah
sebabnya kita harus merubah ‘mindset’. Mengubah cara pandang tentang
pembelajaran menjadi cara pandang pembelajaran kurikulum 2013. Berikut adalah
penyempurnaan pola pikir yang harus kita lakukan (Permendikbud No. 70 Thn 2013
Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum) :
pola
pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi pembelajaran
berpusat pada siswa. Peserta didik harus memiliki pilihan-pilihan terhadap
materi yang dipelajari untuk memiliki kompetensi yang sama;
pola
pembelajaran satu arah (interaksi guru-peserta didik) menjadi pembelajaran
interaktif (interaktif guru-peserta didik-masyarakat-lingkungan alam, sumber/
media lainnya);
pola
pembelajaran terisolasi menjadi pembelajaran secara jejaring (peserta
didik dapat menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana saja yang dapat dihubungi
serta diperoleh melalui internet);
pola
pembelajaran pasif menjadi pembelajaran aktif-mencari (pembelajaran
siswa aktif mencari semakin diperkuat dengan model pembelajaran pendekatan
sains);
pola
belajar sendiri menjadi belajar kelompok (berbasis tim);
pola
pembelajaran alat tunggal menjadi pembelajaran berbasis alat
multimedia;
pola
pembelajaran berbasis massal menjadi kebutuhan pelanggan (users)
dengan memperkuat pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap peserta
didik;
pola
pembelajaran ilmu pengetahuan tunggal (monodiscipline) menjadi pembelajaran
ilmu pengetahuan jamak (multidisciplines); dan
pola
pembelajaran pasif menjadi pembelajaran kritis.
Kualitas
yang ingin dicapai Pembelajaran Kurikulum 2013
Pembelajaran
Kurikulum 2013 diharapkan dapat menghadirkan kualitas-kualitas siswa
antara lain agar
(1)
setiap individu (siswa) mampu menjadi pebelajar mandiri sepanjang hayat artinya
proses-proses belajar di kelas mampu membentuk siswa yang bersangkutan menjadi
pribadi yang memiliki kemampuan untuk membelajarkan dirinya pada situasi dan
konteks yang berkembang di kemudian hari. Kualitas lain yang harusdikembangkan
melalui Pembelajaran Kurikulum 2013 dan harus
terealisasikan dalam proses pembelajaran antara lain
(2)
kreativitas,
(3)
kemandirian,
(4) kerja
sama,
(5)
solidaritas,
(6)
kepemimpinan,
(7) empati,
(8) toleransi dan
(9) kecakapan hidup siswa.
PrinsipPembelajaran
Kurikulum 2013 berpuat pada peserta didik
mengembangkan
kreativitas peserta didik,
menciptakan
kondisi menyenangkan dan menantang,
bermuatan
nilai, etika, estetika, logika, dan kinestetika, dan
menyediakan
pengalaman belajar yang beragam melalui penerapan berbagai
strategi dan metode pembelajaran yang menyenangkan, kontekstual, efektif,
efisien, dan bermakna.
1.
Pembelajaran langsung
Pembelajaran Kurikulum 2013 mengembangkan
proses pendidikan di mana siswa mengembangkan pengetahuan, kemampuan berpikir
dan keterampilan psikomotorik melalui interaksi langsung dengan sumber belajar
yang dirancang dalam silabus dan RPP berupa kegiatan-kegiatan pembelajaran.
Kegiatan pembelajaran kurikulum 2013 meliputi kegiatan belajar mengamati,
menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi atau menganalisis, dan
mengkomunikasikan apa yang sudah ditemukannya dalam kegiatan
analisis. Proses pembelajaran langsung menghasilkan pengetahuan dan
keterampilan langsung atau yang disebut dengan instructional effect. Hasil
nya adalah bertambahnya pengetahuan dan keterampilan siswa yang bisa diukur
dengan instrumen evaluasi yang sesuai.
2.
Pembelajaran tidak langsung
Pembelajaran Kurikulum 2013 berupa
pembelajaran tidak langsung terjadi selama proses pembelajaran langsung
dilakukan tetapi tidak berwujud kegiatan khusus. Pembelajaran tidak langsung
pada Pembelajaran Kurikulum 2013 berkenaan dengan pengembangan nilai
dan sikap sebagai proses pengembangan moral dan perilaku.Pembelajaran Kurikulum
2013 yang digunakan sebagai media pengembangan moral dan
perilaku dilakukan oleh seluruh mata pelajaran dan dalam setiap kegiatan
yang terjadi di kelas, sekolah, dan masyarakat. Pengembangan nilai dan
sikap dalam diri siswa inidilakukan dan atau terjadi melalui interaksi
antar siswa dalam kerja kelompok, diskusi siswa dengan guru dan siswa
dengan lingkungan belajar.
Pengalaman
belajar pokok Pembelajaran Kurikulum 2013
Di dalam Pembelajaran Kurikulum 2013, siswa
mengkonstruksi pengetahuan bagi dirinya. Karena itu guru perlu untuk menyusun
proses pembelajaran dari sederhana menuju kompleks, dari ruang lingkup dirinya
dan di sekitarnya menuju ruang lingkup yang lebih luas, dan dari yang bersifat
konkrit menuju abstrak. Pengalaman belajar pokok Pembelajaran Kurikulum
2013 meliputi:
mengamati;
menanya;
mengumpulkan
informasi;
mengasosiasi;
dan
mengkomunikasikan.
Kelima
pembelajaran pokok telah dirinci dalam Permendikbud No. 81A tentang Pedoman
Implementasi Kurikulum 2013.
LANGKAH
PEMBELAJARAN
|
KEGIATAN
BELAJAR
|
KOMPETENSI
YANG DIKEMBANGKAN
|
Mengamati
|
Membaca,
mendengar, menyimak, melihat (tanpa atau dengan alat)
|
Melatih
kesungguhan, ketelitian, mencari informasi
|
Menanya
|
Mengajukan
pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau
pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang
diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang
bersifat hipotetik)
|
Mengembangkan
kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk
pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat
|
Mengumpulkan
informasi/ eksperimen
|
-melakukan
eksperimen-membaca sumber lain selain buku teks-mengamati
objek/kejadian/-aktivitas-wawancara dengan nara sumber
|
Mengembangkan
sikap teliti, jujur,sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan
berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai
cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang
hayat.
|
Mengasosiasikan/mengolah
informasi
|
-mengolah
informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan
mengumpulkan / eksperi men mau pun hasil dari kegiatan
mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi.-Pengolahan informasi yang
dikumpulkan dari yang bersifat menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada
pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki
pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan
|
Mengembangkan
sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan
menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam
menyimpulkan .
|
Mengkomunikasikan
|
Menyampaikan
hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan,
tertulis, atau media lainnya
|
Mengembangkan
sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan
pendapat dengan singkat dan jelas, dan mengembangkan kemampuan berbahasa yang
baik dan benar.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar